slot online terpercaya

IAIN LANGSA

IAIN Langsa
IAIN Langsa Gelar Rapat Kerja Tahun 2025

Takengon (Humas) -- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa menggelar Rapat Kerja tahun 2024 yang berlangsung di hotel Grand Bayu Hill, Takengon, Kamis (23/2/2024) malam.

Rapat kerja yang mengusung tema "Penguatan Program Kerja Untuk Meningkatkan Akreditasi Prodi dan Institusi Unggul" ini akan membahas sejumlah proyeksi program kerja pada tahun 2025, mengevaluasi kinerja tahun 2023 dan menyiapkan strategis pelaksanan kinerja tahun 2024.

Dalam sambutannya, rektor menyaampaikan sesuatu yaitu sebagian arahannya  merupakan ekstraksi dari isi pengarahan Menteri Agama dalam sambutan penutupan Rakernas Kemenag RI, diantaranya, jika berkaca kepada metode Tuhan dalam rangka memacu kebaikan pada umat manusia, setidaknya didapati metode seperti ini, ialah Tuhan bicara Siksa dan Pahala. Dalam beberapa teks Alquran memang  ditemukan tugas kenabian itu ialah sebagai “basyîran wa nadzîran—sebagai pemberi kabar suka dan kabar takut”. Ini untuk karakter manusia yang memang harus dipaksa. Diancam dengan neraka dulu baru meninggalkan keburukan, diiming-imingi surga dahulu baru berbuat kebaikan.

Maqam manusia seperti ini memang tidak akan bekerja, tidak akan taat, dan tidak akan sukses jika tidak dipaksa dan diancam. Manusia jenis ini manusia pamrih. Tergolong manusia yang rendah derajatnya.

 Tetapi selain itu Tuhan juga bicara tentang cinta, ikhlas dan takwa. Metode ini tidak lagi dengan ancaman dan iming-iming. Ini untuk manusia yang sudah mengenal eksistensinya untuk apa dia ada di permukaan bumi. Manusia yang seperti ini telah ada pada maqam terhormat di mata Tuhan. Mereka bekerja karena cinta kepada takdir yang telah ditetapkan Tuhan.

"Konteks kita hari ini, kita telah ada dalam takdir sebagai ASN. Lebih khusus lagi, hari ini kita telah berada dalam takdir sebagi pejabat ASN dan Pejabat di IAIN Langsa,"imbuh rektor.

Kedua, sambung rektor, pengaplikasian pola kepemimpinan yang mencintai produk sendiri. Selesaikan diri sendiri dulu. Ubahlah diri sendiri untuk modal mengubah orang lain. Ubah derajat orang pamrih di atas menuju derajat orang yang bekerja karena cinta disebabkan takdir Tuhan kepadanya.

Rektor menjelaskan, sebagai pemimpin harus menyadiri kemampuan sebagai pemimpin, yaitu Mampu mengidentifikasi masalah dilingkungan. Lakukanlah identifikasi persoalan yang ada pada diri kita sindiri dan yang ada di lingkungan tusi kita. Mampu mencari jalan keluar. Sebagai pemimpin tidak cukup mengenali dan menemukan masalah. Tetapi tampillah sebagai problem solver.

“Kita ditunjuk pimpinan kita untuk mengatasi masalah bukan untuk memperbanyak dan memperbesar masalah di sektor tusi kita. Mari kita sadari itu,”tegasnya.

Rektor menambahkan, kedepan terdapat dua stressing yang menjadi fokus utama yaitu meningkatkan jumlah mahasiswa secara kuantitas dan kualitas, kedua meningkatkan akreditasi.

“Menuju akreditasi unggul butuh waktu, mulai kita dari merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi, dengan semangat kebersaan akan segera terealisasi,”terangya.

Sebelumnya,  panitia pelaksana Rapat Kerja Drs. Islahul Umam, M. Ikom menyebutkan, rapat kerja diikuti 135 peserta, tiga diantarannya peserta dari eksternal yaitu  dari Kanwil Kemenag Aceh, IAIN Lhoksemawe dan IAIN Takengon.