slot online terpercaya

IAIN LANGSA

IAIN Langsa
Jelang Observasi Gerhana Matahari, PUSKIF IAIN Langsa Lakukan Persiapan

Kota Langsa (Humas) - Menjelang pelaksaan observasi gerhana matahari dan shalat gerhana yang akan diselenggarakan pada Kamis, (26/12/2019), Pusat Studi Ilmu Falak (PUSKIF) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa melakukan sejumlah persiapan.

 

Kepala Pusat Studi Ilmu Falak Ikhsan Kamilan Latif, Selasa (24/12/2019) mengatakan, dirinya bersama mahasiswa telah menyiapkan 7 teleskop dengan jenis yang berbeda dan 50 pcs kaca mata gerhana. Yang tidak kalah menariknya Pusat Studi Ilmu Falak IAIN Langsa memproduksi sendiri kaca mata gerhana matahari dengan memanfatkan bahan baku kardus, kertas rontegen bekas dan kertas disket.

 

"Mereka memilih bahan baku bekas bukan hanya karena efesiansi dana namun bagian dari kampanye cinta lingkungan,"ujarnya.

 

Teknis pembuatan kaca mata tergolong sangat sederhana tanpa menggunakan peralatan modern hanya sebatas cutter dan gunting. Layaknya seorang penjahit mulanya mereka membuat terlebih dahulu polanya barulah pola tersebut digunting sesuai keinginan. Ketika pola selesai diguting barulah masuk dalam tahap memilah dan memilih bagian dari kertas rontgen bekas ataupun kertas disket.

 

"Dalam tahap pemilihan mereka menguji terlebih dahulu kemampuan dari kertas untuk menyerap cahaya matahari. Umumnya kertas rontegen ataupun disket harus dilapis dua lembar agar benar benar aman digunakan tanpa adanya resiko yang dapat merusak mata,"jelasnya.

 

Lanjutnya, ketika proses pengujian berhasil barulah kertas tersebut direkatkan pada kaca mata yang dipotong polanya.

 

"Kertas rontegen ataupun disket jadul adalah bahan relatif mudah didapatkan dan murah bahkan bisa kita dapatkan secara cuma-cuma berbeda dengan filter black polymer, silver solar mylar film ataupun ND5 solar meskipun kesemua tersebut sudah direkomendasikan namun harganya lumayan tinggi kisaran 40 US$ - 200 US$ perlembar. Bagi para pemula tentu harus merogoh kantung yang dalam,"ungkapnya.

 

Ikhsan juga menjelaskan, pelaksanaan observasi gerhana matahari dan shalat gerhana matahari bertepatan dengan peringatan peristiwa Tusnami ke-15, gerhana matahari akan terjadi sebagian untuk wilayah Kota Langsa, berdasarkan hasil hisab, gerhana dimulai pukul 10:10 WIB, puncak 11:59 WIB, akhir 13:59 WIB, Matahari saat itu terlilat berbentuk sabit kecil karena terhalang cahaya matahari oleh Bulan.

 

"Fenomena gerhana seperti ini termasuk kejadian langka untuk wilayah Kota Langsa dikarenakan bulan menutupi matahari sebesar 87.6%. Kejadi ini hanya akan bisa dilihat kembali oleh penduduk Kota Langsa pada tahun 2053,"tandasnya.

 

Sementara itu, Rektor IAIN Langsa Dr. H. Basri, MA mengajak semua Sivitas Akademika IAIN Langsa untuk dapat menghadiri observasi dan shalat gerhana matahari pada hari Kamis mendatang.

Sambung Rektor, pelaksanaan observasi dan shalat gerhana bukan hanya dimaknai untuk Ibadah Shalat namun juga untuk membagun perdaban Islam dilingkuangan kampus IAIN Langsa.

 

Rektor juga menyebutkan, observasi dan shalat gerhana matahari yang ditutup dengan Khutbah merupakan salah satu dari rangkaian peringatan Hari Amal Bhakit (HAB) Kementerian Agama Republik Indonesia ke 74. (Syahrial)